Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk, hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa, persis seperti syair lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Di sepanjang jalan itu pula kita bisa berhenti di beberapa tempat untuk membeli oleh-oleh seperti pisang yang besar-besar buahnya, makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup jagung yang lezat) serta dodol khas daerah sana.
Kota Boalemo semula adalah ibu kota kecamatan, yang kemudian dimekarkan menjadi sebuah kabupaten setelah Gorontalo berdiri terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi tersendiri. Kota kecil ini masih dihiasi oleh pepohonan yang menghijau dengan ketenangan dan keramahan penduduknya yang khas.
Di sana kita mendapatkan tiga hotel sederhana yang cukup bersih dan memadai, yaitu Hotel Pratama, yang mengenakan tarif per orang Rp 25.000, dan memiliki beberapa kamar ber-AC. Hotel ini terletak di luar kota, kira-kira tiga kilometer menjelang Boalemo. Kemudian ada Hotel Indraloka yang berlantai dua dengan tarif Rp 25.000 dan tersedia kira-kira 20 kamar. Sebuah lagi adalah cottage yang milik pemerintah kabupaten dan dapat disewa oleh umum dengan pemberitahuan terlebih dahulu, letaknya di pantai Bolihutuo.
Ada yang istimewa di sini. Ikan napoleon yang berharga ratusan ribu per kilo di Jakarta, di sini bila musim tiba dan ada nelayan yang berhasil menangkapnya. Cuma berharga Rp 25.000 per kilonya. Selain itu Boalemo yang terletak di tepian Teluk Tomini ini juga terkenal dengan ikan terbangnya (bolihutuo).
Menurut nelayan setempat, ikan-ikan dari berbagai penjuru laut di Tanah Air, suka datang ke Teluk Tomini yang tenang itu untuk bertelur. Seorang nelayan asal Marissa mengatakan, ia pernah menangkap ikan tuna yang sudah diberi peneng yang menyebutkan ikan itu pernah ditangkap di Kepulauan Seribu, di Teluk Jakarta. Ikan itu ia lepaskan kembali, karena ia percaya tangkapannya itu sebuah objek penelitian ilmiah.
Lembah Tilamuto terletak kira-kira lima kilometer sebelah utara ibu negeri. Di sana dibangun sebuah kompleks peristirahatan, yang terdiri dari ruang pertemuan, kamar serta dangau-dangau. Letaknya yang berada di lembah dan di ujung sebuah tikungan berbentuk huruf U cukup menarik. ia menawarkan peristirahatan tenang di alam pegunungan. Tak jauh dari kompleks itu bumi perkemahan dengan fasilitas umum komplet termasuk kamar mandi, toilet, serta tempat beribadah.
Lima kilometer dari tempat itu terdapat air terjun Ayuhulalo, yang sedang dikembangkan oleh Pemkab Boalemo sebagai salah satu unggulan tujuan wisata. Daerah sejuk ini terletak di ketinggian kira-kira 200 m di atas permukaan laut. Penduduk setempat percaya air terjun ini lebih indah dari Bantimurung yang ada di Sulsel. Benar tidaknya tentulah harus kita saksikan sendiri. (rn)
Sumber : Perempuan/liburan.info
0 komentar:
Posting Komentar