Memandang Danau Toba dari Dolok Tolong

Dipuncak gunung ini ditemukan bangunan menara mikcowave untuk kebutuhan sistim komunikasi satelit domestic milik Telkom. Menuju puncak, Telkom sudah membuat jalan yang baik dan tetap terpelihara, jadi anda tidak perlu ragu membawa segala jenis kenderaan kesana.
Saat mendaki, kita akan disajikan pemandangan yang indah sekitar daratan yang mengitari danau toba. Bila anda seorang photographer, hindari panas terik, karena terjadi proses maksimum penguapan air danau toba, jadi bisa saja Samosir tidak nampak jelas dan sebagian permukaan danau toba. Photo yang saya tampilkan disini ada pada saat kondisi penguapan maksimum.
Pada awal pendakian kita melihat kea rah barat, bentangan sawah di Tampahan (saat ini sudah menjadi Kecamatan tersendiri terpisah dari Kecamatan Balige) yang dihiasi pegunungan, jalan dan danau toba. Beberapa menit kemudian, kita dapat melihat kearah utara, sawah di sekitar Hinalang hingga tonjolan Tanjung Tarabunga yang menakjubkan. Kita seolah berada diatas kapal raksasa melintasi danau toba. Bila memandang kearah Timur akan terlihat daerah Balige, Laguboti, Silaen, Sigumpar dan Porsea. Ke arah Tenggara kita dapat melihat dengan jelas dataran tinggi Sibodiala yang menjadi tetangga Dolok Tolong.

Sayangnya, kita tidak menemukan fasilitas wisatawan seperti tempat memandang di sekitar gunung itu. Mungkin ini belum terpikirkan Pemkab Tobasa, atau tidak pernah memikirkannya dan menyaksikan kehebatan potensi lokasi pandang itu.
Dipuncak gunung kita menemukan juga mata air yang disakralkan masyarakat. Mata air itu tetap dipelihara pihak Telkom dan diberi pagar pelindung. Konon katanya air itu tidak pernah kering. Yang memiliki rejeki akan menemukan air itu, dan yang bernasib kurang baik, air itu bisa tidak ada.

Bagi mereka yang pernah sekolah di Soposurung pasti akan mengenali gunung itu, tapi mungkin belum seluruhnya pernah menikmati pemandangan dari sana. Nah, nikmatilah apa adanya.

Oleh : Monang Naipospos
Sumber : tanobatak.wordpress.com